Susi Ivvaty
Setidaknya tiga tahun terakhir, acara televisi usai berita pagi biasanya diisi dengan bincang-bincang, sinetron, dan infotainment, yang hampir semuanya membidik pasar ibu-ibu rumah tangga. SCTV sejak 3 Desember 2007 mencoba mengubah pola yang sudah mapan itu dengan menyajikan program musik dengan sasaran penonton remaja, Inbox.
Lewat Inbox, yang ditayangkan pukul delapan pagi mulai Senin sampai Jumat, SCTV ingin membuktikan bahwa acara musik pada jam kerja pun bisa ditonton. "Kalau bombastisnya ya ingin membuat revolusi, soalnya kesannya ibu-ibu di rumah itu senangnya hanya sinetron dan gosip. Apa benar," kata Manajer Senior Humas SCTV Budi Darmawan.
Bersaing antara lain dengan Kisah Seputar Selebritis (KISS) di Indosiar, Good Morning di Trans, sinetron, acara anak-anak, serta program lain, Inbox sejak pertama kali ditayangkan memperoleh audience share rata-rata 24-25 persen atau ditonton oleh 24-25 persen pemirsa televisi pada jam tayang sama. "Itu membuktikan musik itu universal. Meskipun host-nya anak muda dan kemasannya khas remaja, ibu-ibu juga suka," ujar Budi.
Tayangan berdurasi satu jam ini ditayangkan secara langsung setiap hari selama lima kali sepekan, berselang-seling antara luar atau dalam ruangan. Hingga pekan ini baru dua lokasi shooting dipilih, yakni Ciwalk Bandung dan Ambarukmo Plaza di Yogyakarta, masing-masing sebulan.
Produser serta kru televisi diganti setelah sepekan atau dua pekan shooting. Kru yang baru datang, kru lama pulang ke Jakarta. Pilihan siaran langsung lima kali sepekan di luar studio ini memang membutuhkan dana produksi jauh lebih besar dibandingkan dengan pentas rekaman di studio. Namun, dibandingkan dengan share yang diperoleh dan iklan yang didapat, biaya besar menjadi tidak berarti.
"Agar orang-orang di daerah bisa dekat dengan acara yang kami bikin, juga penyanyi dan host-nya. Penonton di lokasi bisa melihat bagaimana kru televisi bekerja. Seperti pameran kecil media penyiaran," terang Budi.
Seperti siaran radio
Program ini mirip siaran radio di banyak segi. Pada setiap episode, program ini menghadirkan 20 tangga lagu yang sedang hit. Penonton diminta memilih lagu, dan jika ada lagu yang kurang diminati, tingkatannya akan turun hingga akhirnya terdepak dari tangga. Inbox juga memutar videoklip pilihan pemirsa yang disampaikan melalui SMS. Ada pula dialog interaktif dengan memakai teknologi 3G antara host dan pemirsa televisi.
Setiap episode menghadirkan bintang tamu yang menyanyi secara langsung di depan penonton, seperti Maia Ratu atau Mulan. Di televisi, tayangan yang muncul adalah pertunjukan selang-seling antara musik live dan videoklip. Ada pula wawancara antara host dan bintang tamu, misalnya Maia, Nidji, dan Mulan. Tidak ada pembawa acara tetap, setelah duet Ramon dan Asti Ananta lalu Fuad dan Andara Early. Untuk episode Februari di kota lain, pembawa acara bisa diganti atau tetap dipertahankan.
Acara Inbox ini tampak menyegarkan suasana pagi, setidaknya memberi pilihan berbeda kepada penonton. Acara musik yang disajikan rutin di stasiun televisi memang kurang jika dibandingkan dengan sinetron yang selalu merajai prime time. Di SCTV saja, dari 168 jam tayangan program selama sepekan, acara musik hanya tiga jam saja sebelum ada Inbox, yakni Musik By Request dan Hip Hip Hura. Ditambah dengan Inbox, acara musik menjadi delapan jam sepekan.
baca selengkapnya di:
KOMPAS
_300.jpg)
